Paracetamol Obat Apa Saja

Paracetamol Obat Apa Saja

Rekomendasi Obat Paracetamol untuk Meredakan Demam serta Nyeri

Ada beberapa obat paracetamol yang bisa kamu konsumsi untuk meredakan demam, antara lain:

Kamu bisa menggunakan obat paracetamol sirup ini untuk menurunkan demam, meredakan nyeri, sakit gigi, dan sakit kepala. Obat ini bekerja dengan menghambat pusat pengatur panas di hipotalamus, sehingga demam bisa turun.

Sebelum dikonsumsi, bacalah aturan pakai berikut:

Apabila rasa sakit yang dialami masih berlanjut hingga 5 hari ke depan, hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan pada dokter.

Rentang harga: Rp3.200 – Rp14.700 per botol.

Dapatkan Paracetamol Sirup 60 ml di Toko Kesehatan Halodoc.

Sanmol mengandung paracetamol 250 mg/5 ml. Obat ini efektif untuk meringankan rasa sakit pada gigi, dan kepala serta menurunkan demam.

Paracetamol aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga dewasa. Bacalah dosis pemberian berikut sebelum mengonsumsinya:

Normalnya, dalam waktu 2 hari demam akan turun. Jika tidak ada perbaikan, kamu bisa menghubungi dokter untuk mendeteksi penyakit diidap.

Rentang harga: Rp38.600 – Rp39.500 per botol.

Dapatkan Sanmol Forte Sirup 60 ml di Toko Kesehatan Halodoc.

Sumagesic adalah obat paracetamol yang mengandung dosis lebih tinggi, yaitu 600 mg. Obat ini bisa meringankan rasa nyeri ringan-sedang pada gigi, kepala, sekaligus menurunkan demam.

Mekanisme kerja obat ini sebagai pereda nyeri adalah dengan menghambat sintesis prostaglandin. Sedangkan untuk menurunkan panas, bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus.

Obat ini bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari setelah makan.

Rentang harga: Rp2.500 – Rp3.200 per strip.

Dapatkan Sumagesic 600 mg 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Jika kamu membutuhkan obat pereda nyeri sekaligus penurun demam, Pamol 500 mg adalah solusi yang tepat. Obat ini mengandung paracetamol yang memiliki dua kegunaan sekaligus. Kamu juga bisa menggunakannya sebagai pereda nyeri pada gigi, otot, dan kepala.

Konsumsilah obat paracetamol ini setelah makan dengan dosis berikut ini:

Kamu juga perlu menurunkan demam dengan beberapa cara ini: “Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menurunkan Demam”.

Kisaran harga: Rp12.600 per strip.

Dapatkan Pamol 500 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Panadol juga bisa menjadi solusi pengobatan untuk demam yang sedang dialami. Obat ini bekerja dengan menurunkan suhu tubuh serta menghambat sintesis prostaglandin, sehingga juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri ringan sampai sedang.

Penggunaan obat ini harus mengikuti dosis yang dianjurkan. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko kerusakan pada fungsi hati. Berikut aturan pakainya:

Rentang harga: Rp12.700 – Rp14.000 per strip.

Dapatkan Panadol 500 mg 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.

Bodrex adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Namun, obat ini juga bisa lho digunakan untuk menurunkan panas karena mengandung parasetamol 600 mg. Tidak hanya itu, nyeri di gigi juga bisa diatasi dengan bodrex.

Kamu bisa mengonsumsinya setelah makan dengan dosis yang sesuai, yaitu:

Selain menggunakan obat penurun panas, cobalah konsumsi beberapa makanan ini untuk mempercepat penyembuhan: “Demam Menyerang, Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini”

Kisaran harga: Rp11.100 per tablet.

Dapatkan Bodrex 20 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Fasidol forte adalah obat penurun panas yang mengandung dosis parasetamol lebih tinggi, yaitu 650 mg. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi rasa sakit gigi dan kepala.

Untuk dosis pemberiannya antara lain:

Jangan gunakan obat ini jika kamu tidak terbiasa menggunakan parasetamol dengan dosis lebih tinggi.

Rentang harga: Rp6.600 – Rp6.800 per strip.

Dapatkan Fasidol Forte 650 mg 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.

Itulah beberapa rekomendasi obat paracetamol yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri. Sekarang, kamu tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan produk ini.

Toko Kesehatan Halodoc hadir dengan berbagai produk obat, vitamin, dan suplemen terlengkap yang bisa dibeli secara online dan akan dikirim dalam waktu 1 jam.

Voltadex 50 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Obat Voltadex 50 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.

Voltadex 50 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2.

Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.

Interaksi dengan obat lain

Ketorolac dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan ketorolac misalnya:

Interaksi Obat Voltaren

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltaren adalah:

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut :

Penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Penggunaan Sanmol Forte untuk ibu hamil

FDA menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Efek Overdosis Premaston

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Premaston. Namun penggunaan tanpa resep dokter pada dosis tinggi dan dalam jangka waktu lama sangat mungkin menyebabkan efek overdosis. Gejalanya dapat berupa nyeri perut parah, gangguan siklus menstruasi dan edema. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Interaksi Sanmol Forte

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Sanmol Forte adalah:

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Sanmol Forte adalah sebagai berikut:

Perhatian penggunaan Ketorolac

Ketorolac dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.

Adult: Each tab contains paracetamol 500 mg and codeine phosphate 8 mg: 1-2 tab 4-6 hrly. Max: 8 tab/24 hr. Each 5 mL oral soln contains paracetamol 120 mg and codeine phosphate 12 mg: 15 mL 4 hrly as needed.Child: Tab: 12-18 yr 1-2 tab 6 hrly. Max: 8 tab/24 hr. Oral soln: 3-6 yr 5 mL 3 or 4 times daily; 7-12 yr 10 mL 3 or 4 times daily.

Post-op pain management in childn who underwent tonsillectomy and/or adenoidectomy.

Patient w/ paralytic ileus, GI obstruction, adrenal insufficiency, CNS depression, history of drug abuse or acute alcoholism, head trauma, prostatic hyperplasia and/or urinary stricture, pre-existing resp disease, thyroid dysfunction, known G6PD deficiency, history of seizure disorder. Hepatic or renal impairment. Pregnancy and lactation.

Nausea, vomiting, constipation, abdominal pain, pruritus, dizziness, drowsiness, lightheadedness, shortness of breath, sedation, euphoria, dysphoria, voice disorder, dyspnoea, allergic reactions, rash, thrombocytopenia, agranulocytosis. Potentially Fatal: Hepatotoxicity. Rarely, Stevens-Johnson syndrome, acute generalised exanthematous pustulosis, toxic epidermal necrolysis.

May impair ability to drive and operate machinery.

Monitor relief of pain, resp and mental status, BP, bowel function and signs or symptoms of hypogonadism or hypoadrenalism.

Symptoms: Paracetamol: Pallor, nausea, vomiting, anorexia, abdominal pain, metabolic acidosis, glucose metabolism disturbances, liver damage. In severe cases, encephalopathy, haemorrhage, hypoglycaemia, cerebral oedema, acute renal failure and death. Codeine: Nausea, vomiting, CNS and resp depression, pinpoint pupils, convulsion, coma. Management: Paracetamol: If presented w/in 1 hr of poisoning, admin activated charcoal. If needed, admin IV N-acetylcysteine or oral methionine. Codeine: Symptomatic and supportive treatment. Consider activated charcoal if an adult presents w/in 1 hr of ingestion. Admin naloxone if in state of coma or resp depression. Repeated doses may be needed in a seriously poisoned patient.

Increased paracetamol absorption w/ metoclopramide and domperidone. May increase risk of bleeding w/ warfarin and other coumarins. Codeine may antagonise GI effects of metoclopramide and domperidone. Increased CNS depression w/ CNS depressants (e.g. anaesth, anxiolytics, hypnotics, TCAs, and antipsychotics).

Sedative effects may be potentiated when used w/ alcohol.

Paracetamol may cause false-positive result for urinary 5-hydroxyindoleacetic acid.

Description: Mechanism of Action: Paracetamol, a para-aminophenol derivative, exhibits analgesic action by peripheral blockage of pain impulse generation; produces antipyresis by inhibiting the hypothalamic heat-regulating centre; and its weak anti-inflammatory activity is related to inhibition of prostaglandin synthesis in the CNS. Codeine, a phenanthrene derivative, binds to opiate receptor in the CNS, causing inhibition of ascending pain pathways.Pharmacokinetics: Absorption: Readily absorbed from GI tract. Bioavailability: 53% (codeine). Time to peak plasma concentration: Approx 10-60 min (paracetamol); approx 1 hr (codeine).Distribution: Distributed into most body tissues; crosses the placenta and present in breast milk. Volume of distribution: Approx 1 L/kg (paracetamol); approx 3-6 L/kg (codeine). Plasma protein binding: 10-25% (paracetamol); approx 7-25% (codeine).Metabolism: Paracetamol: Undergoes hepatic metabolism. N-acetyl-p-benzoquinoneimine (minor metabolite) is produced in minute amounts mainly by CYP2E1 and CYP3A4 isoenzymes in the liver and kidney. Codeine: Metabolised by O- and N-demethylation in the liver to morphine, norcodeine, normorphine, hydrocodone and other metabolites.Excretion: Paracetamol: Via urine mainly as glucuronide and sulfate conjugates w/ <5% excreted as unchanged drug. Codeine: Via urine mainly as conjugates w/ glucuronic acid. Half-life: Approx 1-3 hr (paracetamol); 3-4 hr (codeine).

Store between 20-25°C. Protect from light.

Acetaminophen and Codeine Solution (Qualitest Pharmaceuticals). DailyMed. Source: U.S. National Library of Medicine. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/. Accessed 22/08/2014. Anon. Acetaminophen and Codeine. Lexicomp Online. Hudson, Ohio. Wolters Kluwer Clinical Drug Information, Inc. https://online.lexi.com. Accessed 22/08/2014. Anon. Acetaminophen. Lexicomp Online. Hudson, Ohio. Wolters Kluwer Clinical Drug Information, Inc. https://online.lexi.com. Accessed 22/08/2014. Anon. Codeine. Lexicomp Online. Hudson, Ohio. Wolters Kluwer Clinical Drug Information, Inc. https://online.lexi.com. Accessed 22/08/2014. Buckingham R (ed). Codeine. Martindale: The Complete Drug Reference [online]. London. Pharmaceutical Press. https://www.medicinescomplete.com. Accessed 22/08/2014. Buckingham R (ed). Paracetamol. Martindale: The Complete Drug Reference [online]. London. Pharmaceutical Press. https://www.medicinescomplete.com. Accessed 22/08/2014. Codeine Use in Certain Children After Tonsillectomy and/or Adenoidectomy: Drug Safety Communication - Risk of Rare, But Life-Threatening Adverse Events or Death. U.S. FDA. https://www.fda.gov/. Accessed 22/08/2014.

Pasak bumi atau dikenal juga dengan istilah tongkat ali dan memiliki nama ilmiah Eurycoma longifolia merupakan pohon semak tinggi yang biasa ditemukan di Asia Tenggara. Tanaman pasak bumi sangat diminati hingga saat ini karena dianggap sebagai spesies tanaman yang sangat bermanfaat terutama bagi kaum pria.

Manfaat pasak bumi diklaim dapat membantu meningkatkan kemampuan dan kejantanan seksual pria. Akar dan kulit kayunya digunakan secara oral untuk mengobati disfungsi ereksi, meningkatkan hasrat seksual, mengobati infertilitas pria, dan meningkatkan kinerja atletik.

Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia) dikenal memiliki khasiat sebagai afrodisiak berupa jamu untuk kejantanan pria serta mengandung beberapa bahan kimia yang memiliki efek berbeda dalam tubuh dan tampaknya dapat mempengaruhi cara tubuh memproduksi hormon testosteron.

Pasak bumi juga memiliki nama lain yaitu longjack, yang sepertinya efektif untuk mengatasi infertilitas pada pria dengan meningkatkan kualitas dan konsentrasi sperma pada pria infertil, serta dapat meningkatkan hasrat seksual.

Selain itu, pasak bumi memiliki beberapa kegunaan lain, di antaranya meningkatkan minat dalam melakukan hubungan seksual, mengatasi nyeri punggung bawah, penuaan, gangguan pencernaan, radang sendi, demam, malaria, bisul, tekanan darah tinggi, TBC, saking tulang, sipilis, kanker, batuk, diare, ataupun sakit kepala.

Kehamilan dan Menyusui

Mengenai Voltadex 50 mg Tablet

Harus dengan resep dokter

Voltadex 50 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

Tiap tablet Voltadex 50 mg mengandung natrium diclofenac 50 mg